1.11.2014

Istri Dikencani Bawahan Boss Kirim Bonek Surabaya

selingkuh
Bonek Surabaya biasanya bergerak jika membela Persebaya. Tapi di Sidoarjo ini lain; dua belas anak muda Surabaya bergerak gara-gara istri juragan Juliandi, 56, “main bola” dengan anak buah suaminya. Tapi akhirnya 12 “bonek” itu malah jadi urusan polisi, karena main hakim sendiri dan tanpa didukung bukti.

Bonek selama ini dikenal akrab hubungannya dengan Persebaya. Asal kesebelasan kebanggan Kota Pahlawan itu bertanding lawan kesebelasan mana saja, mereka siap jadi suporter dengan modal seadanya alias bondo nekad (bonek). Berulang kali terjadi, sejumlah stasiun KA memilih menyediakan ratusan nasi bungkus daripada mereka ngamuk di perjalanan.

Tapi ngamuknya “bonek” Surabaya di Sidoarjo ini lain, meski masih erat hubungannga dengan “main bola”. Demi loyalitas pada Juliandi juragan besi tua yang jadi atasannya, 12 anak muda itu rela ke Sidoarjo hanya untuk menghajar Jalidin, 30, sesama pemulung, karena dia berani “main bola” dengan Mariah, istri Juliandi. Di keroyok orang se-RT tentu saja wajah Jalidin jadi simpang siur, tak mati saja sudah untung.

Sebagai juragan besi tua yang sukses, Juliandi meski juga sudah tua, mampu memiliki istri yang cantik, namanya Ida, 37. Tak jelas, dia istri yang ke berapa. Yang pasti, perempuan berkulit putih dan berbodi seksi ini dipasrahi menunggu lapaknya yang berada di Kenongosari Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo. Sedangkan Juliandi sendiri mondar-mandir Surabaya – Sidoarjo mengelola bisnis besi tuanya.

Karena sibuknya mengelola bisnis, sepertinya Ida sebagai istri kurang kopen. Sebagai wanita muda nan enerjik, tentu saja dia tak terima bila lebih banyak dianggurkan bak sebuah monumen. Kebetulan Juliandi punya anak buah lumayan cakep di lapak Sidoarjo ini. Namanya Jalidin, dan ke sinilah rupanya Mariah menumpahkan rindu dendamnya yang tak tersalur selama ini.

Penampilan Mariah memang sangat menarik, putih dan seksi lagi. Ibarat singkong, jika dionceki (dikupas) pasti putih bersih menantang, dan mempur lagi. Karena itulah dia tanpa segan dan sungkan meladeni saja ajakan istri juragan itu. Seumpama orang main bola, jangankan hanya 45 menit dua kali, 60 menit 20 kali pun masih sanggup. Soalnya ya itu tadi, Mariah memang mempur menjanjikan.

Bagaimana kisah Mariah – Jalidin ”main bola”, tak pernah ada yang melihat. Cuma teman-teman pemulung di Waru ini menengarai, hubungan keduanya nampak begitu akrab dan cenderung mesra. Keduanya sering jalan bareng, makan-makan bersama, seakan sengaja Jalidin dikenalkan pada publik.

Entah siapa yang bermulut ember plastik, kemesraan Mariah – Jalidin sampai juga ke telinga Juliandi. Wah, dia marah besar. Tanpa chek and richek dan klarifikasi, dia menuduh bahwa Jalidin anak muda yang tak tahu diuntung. Dulu dia hanya lelaki pengangguran lontang-lantung, sekarang setelah jadi pemulung eh…..mulai berlagu. ”Masak istri juragannya mau dipulung juga,” kata Juliandi pada sejumlah anak buahnya di Surabaya.

Saat Juliandi di Waru, segera telpon 12 anak buahnya untuk meluncur ke Waru dan memberi pelajaran pada Jalidin yang tak tahu membalas budi. Maka 12 anak muda ”bonek” itu segera meluncur ke Desa Kenongosari. Tanpa ba bi bu lagi Jalidin digebuki hingga babak belur. Setelah itu mereka kabur kembali ke Surabaya. Tetangga yang mendengar kegaduhan itu segera menolong Jalidin dan melapor ke Polsek Waru. Segera saja para ”bonek” itu dikejar dan kini semua berhasil dikandangi, termasuk Juliandi sebagai penggeraknya.

Main bola, Jalidin sudah cetak gol berapa kali tuh? (BJ/Gunarso TS)

http://www.poskotanews.com/2014/01/11/istri-dikencani-bawahan-boss-kirim-bonek-surabaya/